Salah satu usulan konkret yang bisa diterapkan adalah menambah petugas resmi di titik-titik rawan serta memasang kamera pengawas untuk memastikan tidak ada praktik pemerasan terhadap wisatawan.
"Jangan sampai wisatawan kapok datang ke Puncak hanya karena pengalaman buruk di jalanan. Pariwisata harus dikelola dengan profesional, bukan sekadar mengandalkan daya tarik alam tanpa adanya perbaikan sistem," pungkasnya.
Baca Juga:
Beda Konsumen Penerima Diskon Listrik, ALPERKLINAS: Prabayar Berlaku Januari-Februari, Pascabayar untuk Februari-Maret
Keberadaan Pak Ogah dan joki jalanan di Puncak Bogor adalah cerminan dari lemahnya pengawasan dan kurangnya solusi jangka panjang.
Tanpa langkah nyata yang lebih strategis, potret buruk ini akan terus berulang dan berpotensi merugikan industri pariwisata secara keseluruhan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]