WahanaNews - Bogor | Ketua Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng Kota Bogor, Jawa Barat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan, dirinya siap mengusut tuntas rantai distribusi minyak goreng curah.
Satgas akan mengusut hingga level pedagang eceran karena mengindahkan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter oleh pemerintah.
Baca Juga:
Dua Nenek Tewas Terseret Ombak di Pantai saat Asyik Berswafoto
"Sanksinya, baik pada level pengecer, pedagang, sampai dengan distributor dan sebagainya. Itu akan kita kaji bersama dengan pemerintahan kota, agar harga bisa terkendali," ujar Susatyo di Bogor, Kamis (26/5/2022).
Susatyo yang juga merupakan Kapolresta Bogor Kota tersebut mengungkapkan, dalam dua hari, Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng dapat menemukan sumber masalah minyak goreng curah belum juga dijual pedagang senilai Rp14 ribu per liter atau Rp15 ribu per kilogram. Satgas terdiri atas 200 petugas gabungan TNI Polri yang dibantu pemerintah.
Ia ingin segera mengetahui harga yang diterima distributor, hingga menyebabkan pedagang eceran masih ada yang menjual di atas HET.
Baca Juga:
Sukseskan Pemilu 2024, Bawaslu Kota Bogor Edukasi Santri Soal Hak Suara
Menurutnya, menurut data yang ada, sumber minyak goreng di Kota Bogor disuplai distributor besar seperti, PT Indomarco, PT Asianagro dan sebagainya.
Satgas, kata dia, akan menelusuri masalah dari keterangan pedagang eceran, hingga ke distributor minyak goreng. Pada langkah awal, Kamis (26/5/2022), terdapat 95 toko yang mulai dipantau Satgas dengan tiga kategori. Yakni kategori hijau terdapat sekitar delapan toko, kategori kuning sebanyak 18 toko dan kategori merah ada 49 toko. Sisanya 20 toko hanya menjual minyak goreng kemasan premium.
Dari puluhan toko itu, petugas memanggil 15 pedagang toko eceran minyak goreng curah itu untuk mendapatkan keterangan. Hasilnya, kata Susatyo, keterangan belasan pedagang itu membuat Satgas akan bergerak menelusuri masalah ongkos-ongkos distribusi sehingga di lapangan masih ditemukan sampai dijual Rp19 ribu per liter.