WahanaNews-Bogor | Anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk menyelesaikan kekurangan listrik di Rest Area Gunung Mas Puncak pada tahun 2022 ini dipastikan kurang. Untuk itu, pengajuan anggaran akan kembali dilakukan tahun ini untuk tahun 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bogor Dedi Hernadi.
Baca Juga:
Anggaran Infrastruktur Dibuka, Kementerian PU Pacu Proyek Prioritas
Menurut dia, untuk pemasangan listrik pada 516 kios dibutuhkan anggaran sekitar 10 miliar rupiah lebih. Belum lagi, ditambah pemasangan air dan perapian serta sarana penunjang.
“Bisa lebih dari 15 miliar rupiah kalau untuk semua, jadi kalau sekarang baru 8 miliar rupiah, berarti tahun depan harus ditambah lagi,” ujar Dedi Henardi kepada wartawan, Senin (4/7/2022).
Mehong, sapaan akrab Dedi Hernadi, menambahkan, untuk satu titik pemasangan instalasi listrik baru, Pemkab Bogor harus mengganggarkan sekitar Rp 2 juta. “Jadi tinggal dikalikan saja 2 juta rupiah kali 516 kios,” ujarnya.
Baca Juga:
Pemkab Bengkayang Sesuaikan Program, Kurangi Seremonial dan Biaya Perjalanan Dinas 50 Persen
Meski demikian, lanjut Mehong, Disperdagin akan memanfaatkan uang yang ada untuk memenuhi kekurangan di Rest Area Gunung Mas Puncak tersebut. Hanya saja, kemungkinan untuk tahun 2022 ini tidak semua kios yang bisa dipasang instalasi listrik.
“Sebagian anggaran buat awning, penataan, dan sebagian lagi untuk pemasangan instalasi listrik di beberapa kios saja. Kalau bisa 100 kios dulu, dan yang lain bisa ngambil sementara dari kios-kios yang sudah dipasang,” bebernya.
Sisa kios yang belum dipasangi instalasi listrik, sambung Dedi, akan dilanjut pada tahun berikutnya, setelah anggaran tambahan dikeluarkan.