WahanaNews-Bogor| Brigjen Junior Tumilaar mencuri perhatian publik lantaran videonya mengamuk kepada PT Sentul City viral di media sosial.
Brigjen Tumilaar juga sempat menyinggung nama seorang brigjen bernama Rio, Sabtu (29/1/2022), dalam video viral tersebut, tampak Brigjen Tumilaar berbaju dinas TNI dan berbaret hijau dikelilingi sejumlah orang.
Baca Juga:
Dinas Arpusda Nilai Pengelolaan Kearsipan Desa Masih Bermasalah
Brigjen Tumilaar sempat mengangkat tangannya dan jari telunjuknya ke atas. Dia juga terdengar menyinggung nama seorang brigjen.
"Mana Brigjen Rio pengkhianat bangsa kau," ucapnya.
Dia juga menyebut akan merelakan dirinya untuk melawan PT Sentul City. "Saya relakan nyawa saya untuk kalian, mana sini, polisi, mau Brimob?" ujarnya.
Baca Juga:
Piala Bupati Bogor 2022 Terancam Dibubarkan, Ini Alasannya
Penjelasan Brigjen Tumilaar
Brigjen Tumilaar mengatakan peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Senin (24/1). Dia menyebut aksi itu terjadi gara-gara dugaan penggusuran lahan warga yang dilakukan oleh pihak PT Sentul City.
"Sentul City kan sudah dilarang untuk menyelesaikan dengan penggusuran dan somasi oleh pemerintah daerah. Saya marah karena Sentul City masih menggerakkan alat berat dan menggusur," kata Jendral Tumilaar, kemarin.
Tumilaar mengatakan, berdasarkan surat pada 22 September 2021 yang ditandatangani Sekda Kabupaten Bogor, penyelesaian konflik sengketa mengedepankan asas musyawarah. Meski begitu, dia menuding PT Sentul City diduga melakukan pelanggaran.
"Pertama, pelecehan ketatanegaraan, kedua kriminal, ketiga pelanggaran HAM. Karena ada tanah garapan, bangunan rumah tinggal. Nah, itu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Sentul City," tuturnya.
Tumilaar menduga aktivitas PT Sentul City berimbas pada pelanggaran lingkungan hidup. Tak hanya itu, dia menduga Sentul City tidak memiliki dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
"Saya sampaikan sebagai kesimpulan pelanggaran yang dilakukan Sentul City," ujarnya.
Brigjen Tumilaar mengatakan Komisi III DPR memanggil Mendagri, Kapolri, Gubernur Jawa Barat, serta Bupati dan aparat keamanan. Namun dia menuding Sentul City tetap melakukan pelanggaran.
"Sudah disampaikan seperti itu, Sentul City langgar juga. Makanya kemarin saya cari, makanya berhadapanlah dengan sekitar 15 preman," pungkasnya. [nik]