WahanaNews-Bogor | Seorang remaja putri penyandang disabilitas (tunagrahita) berusia 13 tahun diduga jadi korban pemerkosaan di sebuah taman di dalam Perumahan Vila Bogor Indah, Bogor Utara, Kota Bogor.
Polisi bakal menggandeng psikolog untuk membantu menangani kasus tersebut.
Baca Juga:
Polantas Bogor Gagalkan Perampasan Mobil, Duel dengan Begal Bersajam
Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi kejiwaan korban. Sebab, polisi harus berhati-hati dalam pemeriksaan terhadap korban.
"Untuk saat ini, kami masih melakukan penyelidikan karena kami harus berhati-hati dalam hal pemeriksaan terhadap korban. Kami juga sudah menggandeng tim dari kesehatan, kemudian dari orang tuanya, dan kemungkinan besar nanti akan kami gandeng dari pihak psikologi untuk melihat bagaimana perkembangan kejiwaan korban," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).
Dhoni mengatakan pihaknya masih mengalami kesulitan dalam memeriksa korban. Pemeriksaan masih dilakukan untuk menggali apa yang terjadi.
Baca Juga:
Bunuh Pacar Usai Berhubungan Badan di Hotel Bogor, Ini Motifnya
"Memang kendalanya dari pihak korban sendiri karena kami tidak bisa memaksakan. Apabila kami paksakan terhadap penyidik, itu nanti akan berimbas pada anaknya," tuturnya.
"Karena anaknya tidak mau diperiksa dan juga contoh kemarin saat kita melaksanakan pemeriksaan tambahan pun pada saat anaknya tidak mau diperiksa. Ya memang tidak bisa memberikan keterangan satu patah kata pun, dan kita juga harus berhati-hati dalam menggali bagaimana kejadian tersebut," sambung Dhoni.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja putri penyandang disabilitas (tunagrahita) berusia 13 tahun diduga jadi korban pemerkosaan di sebuah taman di dalam Perumahan Vila Bogor Indah, Bogor Utara, Kota Bogor. Orang tua korban melaporkan ke Polresta Bogor Kota.
"Kejadiannya itu Jumat (26/8/2022) malam, antara jam 22.00-23.00 WIB-lah ya, TKP-nya di Taman Anggalena yang dekat danau, nggak jauh dari terminal Biskita. Pelakunya satu orang. Iya, anak saya digituin (disetubuhi)," kata orang tua korban berinisial GSA di Kota Bogor, Kamis (1/9).
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait laporan GSA.
"Iya betul, kebetulan kami mendapat laporan seperti itu. Sekarang kami masih melakukan proses pemeriksaan, penyelidikan, karena harus hati-hati, karena korban ini kami harus koordinasi dengan dokter untuk pemeriksaan," kata Dhoni ketika dimintai konfirmasi.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan selama 3 hari ini, kita belum selesai pemeriksaan. Karena kondisinya itu tadi," tambahnya.[zbr]