Rio menjelaskan, kecelakaan karena kontur jalan, jumlah muatan truk, jalanan rusak, penerangan kurang memadai, dan sempitnya jalan.
"Ini di luar penyakit ISPA, kami butuh bantuan Pemprov," kata Rio.
Baca Juga:
Agar Efektif Atasi Polusi, Anggota DPRD DKI Minta Uji Emisi Harus Masif
Dedi menjelaskan, Pemprov akan menyelesaikan jalan itu tahun 2026. Kalau dibangun tahun ini cukup mepet.
"Tahun 2026 kami sudah oke, kami bangun selesai. Tanah ingin lebar dan membangun jalan tambang khusus," kata Dedi.
Dedi yang didampingi Wakil Bupati Bogor terpilih, Ade Ruhandi, kemudian bertanya apakah jalan tambang dan jalan khusus mobil berbeda? Ade menjelaskan, saat ini jalan milik provinsi digunakan mobil tambang.
Baca Juga:
Jakarta Sesak, BMKG: BBM Bersulfur Tinggi Biang Kerok Polusi Udara
"Problem di sini kan akibat tidak sinergi antara kebijakan Pemerintah Tangerang dengan Bogor. Perlu difasilitasi juga," ucap Ade.
Kapolres Bogor, AKBP Rio kemudian meminta jam operasional truk agar disinkronkan antara Pemprov Banten dengan Pemprov Jabar.
Jam operasional berbenturan dengan waktu orangtua antar anak sekolah dan jemput anak, kemudian aktivitas warga di pasar.