WahanaNews-Bogor.co| Pemerkosaan perempuan difabel di Bogor, Polisi telah mengamankan 2 pelaku.
Sementara satu pelaku lain berinisial S, yang diduga sebagai otak pemerkosaan itu masih diburu pihak kepolisian.
Baca Juga:
Dinas Arpusda Nilai Pengelolaan Kearsipan Desa Masih Bermasalah
"Iya," kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan saat ditanya apakah DPO (daftar pencarian orang) merupakan otak pelaku, Jumat (28/1/2022).
Hal tersebut terungkap berdasarkan pengakuan 2 tersangka yang sudah berhasil diamankan, yakni AP dan AS.
Kepada polisi keduanya mengaku diajak S untuk memperkosa perempuan difabel itu.
Baca Juga:
Piala Bupati Bogor 2022 Terancam Dibubarkan, Ini Alasannya
"Inisiatif semua ini dari temannya yang melarikan diri," terangnya.
Siswo mengatakan, sebelum diperkosa korban dicekoki minuman keras (miras) hingga tak berdaya.
Setelah itu, para pelaku melancarkan aksi bejatnya di salah satu gorong-gorong di Salabenda, Kemang, Kabupaten Bogor.
"Modusnya itu diajak minum-minuman keras, kondisi tidak berdaya, akibat pengaruh alkohol disetubuhi dan dicabuli," jelasnya, Kamis (27/1).
Viral di Medsos
Cerita kasus pemerkosaan yang dialami seorang difabel berinisial E di Bogor viral di media sosial.
Cerita itu viral setelah disebarkan oleh kerabat E, inisial N di Instagram.
Kepada wartawan, N bercerita jika pemerkosaan yang dialami E terjadi pada Senin (24/1). N mengatakan mulanya E hendak membeli nasi Padang. Tiba-tiba ia dipalak oleh sejumlah anak punk.
"Dia (E) kasih uang goceng (5 Ribu) dan dia (E) dikasih ciu sama amer," kata N, Kamis (27/1/2022).
Ketika E sudah tak berdaya, pelaku membawa korban ke sebuah gorong-gorong di wilayah Salabenda, Kemang, Bogor. Di sana, E diperkosa.
"(Diperkosa) Sama pengamen anak punk," jelas N.
Saat ini kondisi korban (E) sudah membaik.
"Kondisi E lumayan membaik, cuma sakit dibagian vital" Ujar N.[jef]