WAHANANEWS.CO, Bogor - Hati-hati bagi pemilik kendaraan bermotor di Bogor, karena saat ini viral kasus sejumlah kendaraan yang memiliki pelat nomor ganda.
Seperti yang dialami Bendahara KNPI Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Didik Ruyatman.
Baca Juga:
OKP Kota Bekasi Tuntut Investigasi Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah oleh Mantan Ketua KNPI
"Halo Buat semuanya jadi ini sedikit cerita ya buat teman-teman yang punya kendaraan motor baru, tolong dicek nomor pelatnya entah itu pakai aplikasi atau langsung cek di samsat karena tepatnya hari ini, tanggal 6 Februari 2025," jelas Didik di akun Facebooknya.
"Tadi gua sempat diberhentikan oleh matel atau mata elang di mana, gue diberhentikan itu dianggap gue bermasalah terhadap perkreditan namun kan karena memang gua enggak ngerasa salah ya istilahnya untuk pembayaran perkreditan gue normal-normal aja tidak ada masalah," sambung tokoh pemuda Kecamatan Rancabungur tersebut.
Di cegat di tengah jalan, Didik akhirnya menghentikan motor yang dikemudikannya.
Baca Juga:
Ketua Pelajar dan Ketua Mahasiswa Muhammadiyah Komentari Musda KNPI Kota Bekasi
"Mau enggak mau, gue berhenti dan sedikit berargumen bahwa mereka mengklaim bahwa pelat nomor yang ada di motor gue itu sama dengan nasabah yang bermasalah," tutur Didik yang juga content creator tersebut.
"Nah setelah gua cek di aplikasi, mereka ternyata benar platnya itu sama mirip 100 persen," kata Didik.
Namun, ternyata ada yang menjadi pembedanya.
"Tetapi yang membedakan nomor rangka, nomor mesin sekaligus nama pemilik motornya. Jadi yang ganda itu cuma pelatnya saja," ungkap Didik.
Tak tinggal diam, Didik mengonfirmasi kasus yang dialaminya ke leasing.
"Sehingga dari sana, gue datangin ke kantor lisingnya yang ada di Bubulak dan mereka menjelaskan bahwa ada kesamaan data terutama di pelat nomor," papar Didik.
Di sana, Didik mendapatkan penjelasan.
"Alhamdulillah, setelah mereka menjelaskan dan gue menjelaskan juga, memberikan bukti-bukti STNK, alhamdulillah selesai gitu," kata Didik.
Menurut Didik, salah satu yang aneh itu pertama dari bank-nya berbeda.
"Gue di leasing berinisial A, sedangkan yang mereka klaim itu ada di leasing yang inisialnya F gitu," paparnya.
Ia mengaku, bingung kesalahan ada di pihak mana.
"Jadi kemungkinan ini, enggak tahu nih salah dari mana, entah itu dari Samsatnya atau dari aplikasi mereka yang keliru gitu, nah ini juga lagi gua coba konfirmasi ke bank yang selama ini yang mengurusi motor gua gitu," ucapnya.
Namun, kata dia, pihak bank berinisial A tersebut belum ada jawaban.
"Mudah-mudahan tidak ada korban lagi terutama buat teman-teman semua karena lumayan juga ya gitu saat gua debat-debat di jalan itu, eh ada beberapa gerombolan yang lumayan seram juga muka dan badannya, karena gue tidak ngerasa salah ya berani-berani saja untuk adu argumen dengan mereka gitu karena pas mereka minta data, gue enggak memberikan data itu, sehingga mereka mengajak gue ke kantor perusahaan mata elangnya atau ke jasa penagihan motor," jelasnya.
"Ngeri juga kalau nanti benar ganda, bayar pajak atau tilang bingung," pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]