WAHANANEWS.CO, Bogor - Salah satu hotel di wilayah Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digeruduk warga. Aksi tersebut dipicu oleh kabar bahwa hotel tersebut dijadikan tempat prostitusi.
Melansir detikcom, peristiwa ini terjadi pada Jumat (7/2/2025) siang. Sejumlah ibu-ibu hingga bapak-bapak berkerumun di depan hotel tersebut.
Baca Juga:
Fakta-fakta Dua Polisi Semarang Peras Remaja, Sempat Dikepung Warga
Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial. Dalam rekaman video terlihat sejumlah warga berorasi dari atas mobil komando.
Warga juga membawa spanduk berisi penolakan. Massa mendesak agar pemerintah setempat menutup hotel tersebut.
Desakan ini bermula dari kecurigaan warga terhadap aktivitas tamu di hotel tersebut. Warga menduga hotel tersebut dijadikan tempat esek-esek.
Baca Juga:
Gegara Cinta Ditolak, Remaja di Lamongan Diduga Bunuh Teman Wanitanya
Pihak kepolisian turun tangan melakukan mediasi antara pengelola hotel dan warga terkait persoalan tersebut. Hasil mediasi memutuskan hotel tersebut ditutup sementara.
Warga Tuntut Hotel Ditutup
Kapolsek Parung Kompol Doddy Roshadi mengatakan, massa berdemo di depan hotel menyampaikan sejumlah tuntutan. Salah satunya menutup operasional hotel.
"Adapun tuntutan massa aksi yaitu agar dilakukan penutupan terhadap penginapan yang diduga telah melakukan pelanggaran menyalahgunakan peruntukan operasional penginapan," kata Doddy, kepada wartawan, Sabtu (8/2).
Pihak Hotel-Warga Dimediasi
Polisi turun tangan menangani kejadian tersebut. Pada pukul 14.30 WIB, mediasi dilakukan antara massa dengan pengelola hotel.
Dalam mediasi itu, warga menyampaikan keluh kesahnya soal aktivitas mencurigakan di hotel tersebut. Sementara pihak pengelola menyampaikan soal perizinan hotel dalam proses mediasi tersebut.
Remaja 'Ngamar' di Hotel
Kompol Doddy mengungkap salah satu pembicaraan antara warga dengan pengelola hotel dalam proses mediasi tersebut. Salah satu hal yang membuat warga marah karena adanya dugaan beberapa remaja yang 'ngamar' di hotel tersebut.
"Adapun hasil mediasi oleh perwakilan massa aksi ditemukan adanya beberapa anak remaja masuk ke dalam hotel," ujarnya.
Dalam proses mediasi tersebut, warga menyampaikan akan memproses persoalan ini secara serius apabila pihak hotel tetap menerima tamu anak di bawah umur. Di sisi lain, warga juga mempertanyakan soal izin hotel tersebut.
"Terdapat kejanggalan dengan izin yang dimiliki oleh pihak hotel, masyarakat sekitar hotel terganggu dengan pengunjung yang berdatangan ke dalam hotel, dan akan memproses jika hotel masih menerima tamu dari kalangan remaja," ucapnya.
Hotel Klaim Punya Izin
Pihak hotel juga menyampaikan beberapa penjelasan dari hasil mediasi itu. Pertama, pihaknya akan memperketat aturan untuk tamu yang menginap.
"Untuk perizinan lengkap dan resmi sehingga tidak setuju dengan aspirasi masyarakat terhadap hotel kami. Pihak hotel akan tetap mendengarkan tuntutan dari massa aksi.
Hotel Ditutup Sementara
Selai itu, pihak hotel juga sepakat untuk sementara menutup sementara operasional. Penutupan dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan.
"Dari adanya kegiatan tersebut pihak kepolisian bersama stakeholder terkait mengambil langkah tindakan di mana dinyatakan hotel akan ditutup sementara," pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]