WahanaNews-Bogor | Sejumlah usaha milik PT Sayaga Wisata, Kabupaten Bogor, terkena dampak pandemi Covid-19. Di antaranya unit bisnis travel dan event.
Direktur Utama (Dirut) PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor, Supriadi Jufri mengatakan, selama pandemi dengan sejumlah kebijakan pembatasan, bisnis-bisnis tersebut terhenti.
Baca Juga:
Bukan Majalengka, Ini Telaga Batu yang Ada di Bogor
“Ketika ada kebijakan soal pembatasan itu hampir tidak jalan sama sekali unit bisnis kita, padahal dalam satu tahun itu dari bisnis travel itu setidaknya bisa menyumbang 24 miliar rupiah,” kata Supriadi Jufri kepada wartawan, di Cibinong, Selasa (28/6/2022).
Begitu juga dengan bisnis wisata yang lainnya, seperti pengelolaan pemandian air panas Tirta Sanita atau Tirta Sayaga, di Jalan Raya Ciseeng, Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, yang dihentikan selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat kasus Covid-19 melonjak.
“Kita tidak mungkin nyolong waktu untuk membuka tempat wisata. Apalagi kita BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang merupakan representasi pemerintah,” paparnya.
Baca Juga:
Bukan Majalengka, Telaga Batu Ini Ada di Bogor
Melihat kondisi tersebut, Jufri mengaku memutar otak untuk tetap menjalankan unit usaha yang dimiliki PT Sayaga Wisata.
Bahkan, ia juga mengaku telah meminta izin kepada pemilik saham, yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemkab Bogor untuk mengembangkan bisnis lainnya, yakni pengembangan pariwisata.
“Kita telah mendapatkan restu pemegang saham untuk mengembangkan unit usaha lainnya. Dan sudah mendapatkan restu dengan syarat kita mencari investornya sendiri,” ungkapnya.
Dengan izin tersebut, PT Sayaga Wisata saat ini tengah merintis usaha. Bahkan, PT Sayaga dipercaya oleh Pemkab Bogor mengelola Rest Area di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kecamatan Cisarua.
“Selain itu kita juga sedang merintis wisata di Cibeet, Kecamatan Tanjungsari, serta paket wisata dan promosi wisatanya,” tambahnya. [tsy]