WahanaNews - Bogor | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggelar operasi pasar di 40 kecamatan untuk menekan dampak inflasi dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Hari ini saya meluncurkan operasi pasar murah penanganan dampak inflasi. Operasi pasar ini akan dilakukan di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor," ujar Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat peluncuran operasi pasar di Pasar Ciawi, Bogor, Senin (12/12/2022) kemarin.
Baca Juga:
Plt Bupati Bogor Minta RSUD Cileungsi Tingkatkan Layanan Kesehatan sesuai Transformasi Teknologi
Menurutnya, Pemkab Bogor melalui program tersebut merealisasikan Peraturan Menteri Keuangan mengenai pengalokasian 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) untuk penanganan inflasi.
Selain dalam bentuk operasi pasar di 40 kecamatan, Pemkab Bogor juga mengalokasikan 2 persen DTU senilai Rp11,2 miliar untuk pemberian bantuan sosial (bansos) kepada 1.000 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Operasi pasar murah ini berupa komoditi beras, minyak, gula dan ikan kaleng lewat Dinas Perdagangan dan Perindustrian," terangnya.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Klaim Jumlah Wisatawan Asing ke Bogor Kembali Meningkat
Operasi pasar ini, kata Iwan, menyasar sebanyak 35.552 jiwa yang diprioritaskan untuk pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan, sopir angkutan pedesaan, serta pedagang mikro yang terdampak kenaikan BBM.
"Kita berharap operasi pasar ini dapat meredam dampak inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat kita," ujar Iwan.
Ia menyebutkan, pengalokasian 2 persen DTU senilai Rp11,2 miliar itu rinciannya yaitu Rp600 juta untuk pemberian bansos ke 1.000 pelaku UMKM melalui Dinas Koperasi dan UMKM, kemudian sisanya Rp10,6 miliar untuk pelaksanaan operasi pasar.[mga]