WahanaNews-Bogor | Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, menggelar kegiatan bernama Sorak Sora Urang (Hiasi Suara Kami), secara luring, di Auditorium Mandiri Mahasiswa IPB, Selasa (28/6).
Wadah menampung aspirasi terkait isu-isu sosial, tata ruang dan lingkungan hidup, dikemas dalam bentuk perlombaan, serta kesenian dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor ke 540.
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Hans Tomasoa, Inilah Profil PT Samudera Indonesia
Menteri Kebijakan Daerah BEM-KM IPB University, Mohammad Hamdun berharap, acara ini dapat menjawab berbagai permasalahan dan keresahan yang dialami warga Bogor.
Hamdun mengungkap, dalam kesempatan ini BEM-KM IPB University menghadirkan tiga orang narasumber dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, yakni Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH), perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor.
Kepala Dinsos Kota Bogor, Fachrudin menyebutkan, kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat kompleks.
Baca Juga:
410 Kepala Desa di Kabupaten Bogor Mendapat Perpanjangan Masa Jabatan
Itu sebabnya semua stakeholder terlibat dalam upaya mengentaskan masalah tersebut. Di mana Dinsos merupakan bantalan bagi masyarakat yang mengalami permasalahan sosial.
“Harapan saya, semua pihak dapat bekerja sama dan terlibat dalam hal ini secara berkelanjutan,” imbuh mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor ini.
Di kesempatan itu, Sekretaris DLH, Tety Sofiya menambahkan, permasalahan lain yang dihadapi adalah sampah plastik. Ia menyebutkan, jumlah sampah plastik sejak awal pandemi meningkat pesat.
“Hasil penelitian dari 10 orang responden menunjukkan, bahwa kesepuluh orang tersebut memiliki feses yang mengandung microplastic, di mana berbeda dengan Eropa yang hanya 4 dari 10 responden,” ujar Tety.
Ia melanjutkan, Dinas LHK juga telah melakukan penanganan sampah agar masyarakat tidak membuang sampah di pinggir jalan, serta penanganan terkait pemilahan sampah dan masalah aliran sungai.
Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Wawan Gunawan Saripudin menyampaikan terkait pembangunan yang saat ini terjadi di Kota Bogor.
“Pembangunan jalan Cilebut tidak dapat ditangani langsung oleh Pemkot Bogor, karena pihaknya tidak memiliki kewenangan terhadap jalan nasional, sehingga membutuhkan regulasi ke provinsi terlebih dahulu dan perintah atau instruksi dari pusat,” tuturnya.
Abi Muhammad Rafdi selaku moderator menyimpulkan, melalui acara Sorak Sora Urang, masyarakat bersama pemerintah daerah terus berjuang dan berani maju bersama-sama demi Kota dan Kabupaten Bogor yang lebih baik. [tsy]