WahanaNews – Bogor | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menutup sementara atau lockdown Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari lantaran ditemukannya hewan sapi yang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di sekitar Pasar Hewan Jonggol.
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan pun meminta masyarakat, khususnya peternak dan penjual hewan ternak untuk dapat mematuhi arahan petugas di lapangan dalam penanganan PMK.
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
“Agar virus tersebut tidak menyebar kemana-mana, saya instruksikan langsung melakukan isolasi terhadap hewan ternak yang terpapar PMK,” ujar Iwan di Bogor, Kamis (26/5/2022).
Iwan berharap, dengan ditutup selama 14 hari, Pasar Hewan Jonggol bisa kembali bersih dari virus sehingga dapat dibuka kembali. Langkah ini juga dilakukan semata-mata agar masyarakat tenang dan geliat ekonomi bisa berjalan kembali sesegera mungkin.
“Saya mohon masyarakat, khususnya peternak dan penjual hewan ternak untuk dapat mematuhi arahan petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor di lapangan dalam penanganan kasus PMK, agar wabah PMK ini tidak menyebar kemana-mana. Kita butuh kerja sama agar virus ini bisa cepat teratasi, agar kita bisa menyambut Idul Adha dengan tenang,” paparnya.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Otje Subagdja mengatakan, Pemkab Bogor sudah sejak jauh hari melakukan antisipasi soal wabah PMK ini. Ketika virus ini masuk ke Kabupaten Bogor, langkah-langkah penanganan pun langsung dilakukan.
Ia mengungkapkan, Pemkab Bogor juga telah melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK dan cara penanganannya. Kemudian, membuka 7 posko untuk memantau perkembangan kasus PMK.
Posko tersebut berada di Diskanak Kabupaten Bogor dan enam puskeswan yang tersebar di wilayah Cibinong, Babakan Madang, Jonggol, Pamijahan, Laladon, dan Jasinga.
“Kami berusaha antisipasi dari jauh hari dengan membentuk tim, membuat edaran kewaspadaan dini dan sosialisasi hingga menyiagakan petugas untuk membantu masyarakat jika ingin memeriksakan hewan ternaknya,” ujar Otje.
Ia menyebutkan, sejauh ini, ada 14 sapi yang terkonfirmasi positif PMK. Selanjutnya, Pemkab Bogor langsung perintahkan menutup sementara pasar hewan yang ditemukan kasus PMK. Hal ini juga sesuai edaran Kementan agar virusnya tidak menyebar kemana-mana.
"Karena kalau kita tidak tutup, pasti datang lagi hewan ternak dari daerah lain, nanti takut menularkan atau membawa lagi virus. Dan lockdown 14 hari itu sesuai masa inkubasi virus. Jadi ini menyeimbangkan ekonomi harus jalan tetapi penyakit juga harus terkendali karena sangat cepat menular. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai,” pungkasnya.[mga]