WahanaNews-Bogor | Diduga ingin ikut aksi unjuk rasa di Jakarta, belasan pelajar SMK di Kota Bogor dan Sukabumi diamankan pihak kepolisian. Mereka diamankan di Stasiun Bogor, Jawa Barat.
Pantauan wartawan di lokasi, Senin (11/4/2022), mayoritas pelajar yang diamankan di Stasiun Bogor nampak masih menggunakan seragam sekolahnya masing-masing.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Pembuat Situs Domain Judi Online di Bogor
Dari dalam stasiun, para pelajar digiring keluar dan dimintai keterangan oleh Satgas Pelajar Kota Bogor yang sejak pagi bersiaga.
Barang bawaan mereka diperiksa polisi, termasuk handphone untuk diketahui isi chat dalam grup WhatsApp. Mereka yang terindikasi hendak ke Jakarta untuk ikut demo 11 April diamankan.
"Itu saya bawa mie rebus, Pak, buat makan di sana (di Jakarta). Itu (jimat) punya orang tua, setiap hari saya bawa buat jaga diri," jawab AR pelajar SMK di Sukabumi ketika ditanya perihal kain bertuliskan bahasa Arab yang ditemukan di dalam tasnya.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Truk Ugal-ugalan di Tangerang Bergerak Tak Sesuai Rute
Petugas tidak menemukan barang-barang berbahaya yang dibawa para pelajar. Namun, satu satu barang unik yang dibawa, yakni alat kontrasepsi (kondom).
"Kita geledah ada mi instan, kopi hingga ada yang bawa alat kontrasepsi," jelas Iqbal.
AR dan 5 temannya berangkat dari Cicurug Sukabumi dengan menumpang angkot menuju Stasiun Bogor.
Mereka mengaku sudah janjian untuk bertemu dengan pelajar-pelajar SMK dari sekolah lain di Stasiun Juanda Jakarta.
Ketua Harian Satgas Pelajar Kota Bogor Ikbal mengatakan hingga menjelang siang, pihaknya sudah mengamankan 19 pelajar dari berbagai SMK di Bogor dan Sukabumi. Selain itu, pihaknya juga mengamankan 4 remaja putus sekolah yang berpura-pura menjadi pelajar.
"Total yang diamankan sudah 19, nambah lagi tadi kan 15 orang. Kita juga amankan mereka ada 4 orang yang sebenarnya bukan pelajar, mereka sudah tidak sekolah, mereka sengaja pinjam itu seragam sama temannya, mereka dari Cisarua, Puncak," kata Ikbal ditemui di Stasiun Bogor, Senin (11/4/2022).
"Kita masih lakukan antisipasi, anggota menyebar dan beberapa standby di terminal Baranangsiang," tambahnya.[jef]