WahanaNews-Bogor | Istri Ikatan Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Kabupaten Bogor, melakukan roadshow Bulan Bakti Pencegahan Stunting ke sejumlah kecamatan di Bumi Tegar Beriman, Jumat (1/7/2022).
Upaya IIDI itu guna mendorong terwujudnya Kabupaten Bogor bebas pencegahan penyakit kekurangan gizi itu, dengan menyasar masyarakat usia remaja, usia produktif dan kaum ibu.
Baca Juga:
Pesta Oang-Oang 2024: Wujud Pelestarian Budaya dan Peningkatan Ekonomi
Ketua IIDI Cabang Kabupaten Bogor Irma Suryani Rudiansyah secara langsung di Radio Teman 95,3 FM menjelaskan, ada lima sub tema besar yang akan dilakukan di Bulan Bakti Pencegahan Stunting IIDI Cabang Kabupaten Bogor tahun ini.
Pertama mengajak remaja sadar kesehatan reproduksi, kedua calon pengantin pastikan download aplikasi Elsilmil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), ketiga ibu hamil memeriksakan kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan. Lalu keempat, ibu menyusui secara ekslusif dan kelima pantau tumbuh kembang balita.
“Lima sub tema ini adalah lingkaran kehidupan yang saling berkaitan dalam upaya pencegahan stunting, karena gagal tumbuh pada anak balit itu pencegahannya tidak hanya dipersiapkan saat masa kehamilan saja, tapi harus dipersiapkan sejak masih remaja”.
Baca Juga:
Meriahnya Perayaan Hari Jadi Kabupaten Labura ke-16: Penghargaan, Perlombaan, dan Bantuan Sosial!
“Itulah pentingnya remaja sadar kesehatan reproduksi, untuk kita bekali terutama remaja putri tentang itu, sehingga pada usia reproduksinya organ reproduksinya berkembang dengan baik,” ungkap Irma.
Perlu diketahui, bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan selama lima minggu di bulan Juli 2022 ini. Minggu pertama akan dilaksanakan di Kecamatan Leuwiliang, pada 5 Juli dengan target sasaran masyarakat umum dan kader Posyandu.
Minggu kedua akan dilaksanakan, pada Rabu (13/7/2022) di Posyandu Jampang, Kecamatan Parung, dengan sasaran kader dan peserta Posyandu. Minggu ketiga akan dilaksanakan, pada Kamis (14/7/2022) di Posyandu Anggrek, Kecamatan Cibinong, dengan target pelajar SMP dan guru.
Kemudian Minggu keempat akan dilaksanakan, pada 21 Juli 2022, di Kantor Urusan Agama (KUA) Ciawi dengan target sasaran calon pengantin.
Minggu kelima, pada 27 Juli akan dilaksanakan di Pesantren Daru Irfan, Kecamatan Ciseeng, dengan target sasaran guru dan santri pondok pesantren tersebut sebagai upaya langkah awal pencegahan stunting.
“Tujuan bulan bakti ini dilakukan untuk menyosialisasikan bagaimana pencegahan stunting kepada masyarakat, sehingga pencegahan stunting ini bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua IIDI Kabupaten Bogor, Melina Fitri Andria Jonas menambahkan, untuk melahirkan generasi bebas stunting di kemudian hari, para remaja perempuan harus memiliki gizi yang baik terlebih dahulu, sehingga pada saat mengandung tidak kekurangan gizi.
Selain hal tersebut, untuk mencegah tingginya infeksi, ciptakan akses sanitasi dan air bersih.
“Apabila stunting berhasil dicegah, diharapkan bonus demografi akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter. Generasi penerus yang berkualitas ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan memutus rantai kemiskinan,” tandasnya. [tsy]