WahanaNews - Bogor | Akibat curah hujan tinggi, tebing setinggi 8 meter mengalami longsor dan menimpa sebuah rumah di Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu sore (21/5/2022).
Akibat kejadian tersebut, tiga orang tewas tertimbun, sementara satu korban lainnya masih belum ditemukan.
Baca Juga:
Diguyur Hujan, Bangunan Warga di Duren Sawit Jaktim Diterjang Longsor
Tiga korban meninggal tersebut diketahui bernama Duduh (40), Uum (70), dan Siti Nafisa (4). Sedangkan satu korban lainnya yang belum ditemukan atas nama Eneng (30).
Dari ketiga korban, jasad Uum ditemukan tim SAR gabungan tengah menggendong cucunya, Siti Nafisa. Jenazah keduanya ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB.
Kedua jenazah korban ditemukan di depan rumah yang kini sudah rata tertimbun material bangunan dari tembok penahan tebing yang longsor dari sebuah vila.
Baca Juga:
BPBD Kabupaten Solok Konfirmasi 15 Orang Tewas Akibat Longsor Eks Tambang Emas
Satu rumah yang dihuni 3 kepala keluarga (KK) itu pun juga telah hancur tertimpa material longsor.
Dudih (45) menuturkan, Uum yang menjadi salah satu korban longsor adalah ibu kandungnya. Sementara Nafisa adalah anak dari pasangan Hilman dan Eneng, yang tak lain keponakannya.
Hilman, adik kandungnya selamat dari maut, sedangkan Eneng tertimbun hingga sampai pukul 12.00 WIB, Minggu (22/5/2022) masih belum ditemukan.
Dudih mengungkapkan, saat melakukan pencarian, tim SAR menemukan jenazah Uum di bawah reruntuhan dalam posisi sedang menggendong cucunya.
"Waktu kejadian ibu saya (Uum) memang lagi sedang menggendong cucunya (Nafisa). Waktu ditemukan di teras juga posisinya sedang pelukan, menggendong gitu," ungkap Dudih ditemui di lokasi pengungsian.
Ia mengungkapkan, peristiwa longsor terjadi saat wilayah tersebut tengah diguyur hujan deras.
Saat itu, air yang cukup deras dari sebuah vila mengalir ke rumah yang berada di bawahnya. Di rumah tersebut, dihuni 3 kepala keluarga, yang satu sama lain masih bersaudara.
"Semua lagi pada duduk di teras, ada yang diam di pintu merhatiin air ngalir ke bawah," imbuy Dudih.
Hilman, kemudian naik ke atas untuk memperbaikinya agar air tidak mengalir ke rumahnya.
"Pas mau balik lagi dari vila itu, gak tahunya bentengannya ambruk menimpa rumah," ungkap Dudih.
Hilman pun langsung bergegas turun untuk melakukan evakuasi istri, anak dan ibunya. Namun belum sempat menyelamatkan keluarganya, Hilman jatuh pingsan di lokasi kejadian.
"Dia langsung ga sadar, pingsan. Mungkin sambil inget keluarganya yang tertimbun," ujar Dudih.
Hilman kemudian dievakuasi oleh warga dan sempat dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan penanganan medis karena mengalami luka di kaki kiri.
"Sampai sekarang istrinya masih belum ditemukan," pungkasnya.[mga]