WahanaNews-Bogor | Polsek Sukaraja, Bogor memcari pelaku penusukan terhadap perempuan berinisial T (20) dengan modus mengaku sebagai petugas sensus penduduk.
"T ditusuk oleh orang tidak di kenal sekitar pukul 08.00 WIB pada Kamis (20/10) di rumahnya," kata Kapolsek Sukaraja, Kompol Darmawan mengutip Antara, Jumat (21/10).
Baca Juga:
410 Kepala Desa di Kabupaten Bogor Mendapat Perpanjangan Masa Jabatan
Mulanya, pelaku mendatangi rumah T pada Kamis kemarin (20/10). Saat itu, pelaku mengaku sebagai petugas sensus penduduk ketika T berada di rumah sendirian.
Pelaku sempat meminta kartu keluarga dan KTP. Korban lantas menghubungi orang tuanya dan menceritakan bahwa petugas sensus meminta kartu keluarga dan KTP.
"Namun pria yang mengaku sebagai petugas sensus tersebut masuk ke dalam rumah dan langsung melakukan pemukulan," kata Darmawan.
Baca Juga:
Gudang Amunisi Terbakar, Jihandak Temukan 5 Granat yang Terlempar
T sempat melawan saat pelaku melakukan penganiayaan. Kemudian pelaku menusuk perut korban dan langsung melarikan diri.
"Diketahui dari korban bahwa pelakunya menggunakan masker dan topi kupluk, jadi korban tidak mengenalinya," kata Kompol Darmawan.
Korban T kemudian dilarikan ke rumah sakit FMC Sukaraja oleh tetangganya yang mendengar suara rintihan tak lama setelah penusukan terjadi. Hingga kini T masih mendapat perawatan.
"Kami bersama Satuan Reskrim Polres Bogor pun langsung bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penusukan tersebut," ujar Darmawan.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Gandari Adianti Aju Fatimah mengimbau masyarakat untuk hati-hati saat menerima kunjungan setiap orang yang mengaku sebagai petugas sensus.
Dia menjelaskan bahwa setiap petugas sensus dilengkapi dengan identitas baik berupa kartu identitas serta surat tugas dari lembaga resmi.
"Masyarakat harus memastikan dulu bahwa yang datang mengetuk pintu itu petugas sensus Regsosek 2022 atau bukan. Petugas kita punya name tag-nya, kemudian juga menggunakan ransel-ransel berwarna hitam," kata Gandari.
Saat ini BPS Kabupaten Bogor memang sedang melakukan sensus sosial ekonomi melalui kegiatan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 pada rentang waktu 15 Oktober - 14 November 2022.
Menurutnya, sebanyak 9.209 petugas dari BPS ditarget melakukan sensus kepada 1,7 juta kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Kabupaten Bogor.
"Tujuannya, kita akan mendata seluruh penduduk dan output-nya adalah pemeringkatan jumlah penduduk secara kesejahteraan," terang Gandari.[zbr]