Bogor.WahanaNews.co | Antusias warga Bogor meningkat untuk mendapatkan vaksin booster. Hal itu lantaran vaksin boosten menjadi syarat utama untuk warga bisa mudik lebaran 2022 sesuai aturan Pemerintah.
Nampak pelaksanaan vaksinasi booster di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor terus mengalami peningkatan.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Gaspol, Balap Motor Listrik Konversi Putaran Ke-2 Sukses Digelar di Bogor
Bahkan animo warga di wilayah tersebut terbilang tinggi untuk mengikuti vaksinasi yang berlangsung di depan Apotek Cimahpar, Jalan Temanggung Wiradireja.
Lurah Cimahpar, Ronny Kunaefi mengatakan, vaksinasi yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu tercatat ada sebanyak 146 orang yang datang ke sentra vaksin.
“Alhamdulillah, animo warga Cimahpar masih tinggi untuk ikut vaksinasi. Tadi tercatat ada 146 orang, dimana 100 orang warga ikut vaksin booster, sisanya vaksin dosis satu dan dua,” ungkap Ronny.
Baca Juga:
TNI AD Bantah Prajuritnya Kabur Usai Tabrak Mobil Wanita di Bogor
Ia mengatakan, vaksinasi ini akan terus dilakukan hingga tanggal 25 April 2022 mendatang sesuai dengan perintah atasan. Sementara, pelaksanaannya dilakukan secara mobile atau jemput bola ke wilayah-wilayah.
“Kita akan terus turun ke wilayah mengajak warga untuk di vaksin. Apalagi ini kan vaksin menjadi syarat untuk mudik, sehingga sangat dibutuhkan warga,” lanjutnya.
Di samping itu, Ronny menegaskan, vaksinasi ini tidak akan membatalkan puasa, sebagaimana yang tertuang dalam Fatwa MUI. Sehingga tidak usah takut untuk datang ke sentra vaksin yang ada di wilayahnya.
Ia juga menjelaskan, vaksinasi ini sudah berjalan serentak sejak 4 April dan berakhir 25 April 2022. “Kalau kita lihat capaiannya kita sudah 50 persen lebih dan kita targetkan pada 25 April besok diupayakan lebih dari 75 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Ronny mengatakan, perihal mudik, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah warga yang akan pulang ke kampung halaman di tahun ini. Sebab, pendataannya bukan seperti dulu yang harus meminta surat izin dari kelurahan.
“Sampai hari ini sih kita belum tahu ya berapa, karena kan berbeda. Sekarang itu cukup sampai dari RT dan RW setempat. Tetapi kita akan komunikasi dengan pengurus RT dan RW, supaya dapat diketahui berapa jumlah warga yang mudik lebaran tahun ini,” ungkapnya.
Meski demikian, warga yang akan mudik itu terjadi minimal satu minggu sebelum lebaran atau di H-3. “Biasanya itu puncaknya mudik. Dan kita akan memonitor terus,” pungkasnya.[mga]